1. Judul Buku :
Masyitoh
2. Nama Pengarang :
Ajip Rosidi
3. Nama Penerbit :
Pustaka Jaya
4.
Ukuran Buku : -
5.
Kover Buku : Warna : Hijau, Merah, Putih, dan Hitam
Gambar :
ilustrasi Obed dan Siti Masyitoh dimasak di atas tungku api
6. Tahun Penerbit : 2007
7. Informasi Cetakan : -
8. Tebal Buku :
144 Halaman
9. Editor :
-
10.Kata
Pengantar :
11.Daftar
isi :
12.Komentar : -
SINOPSIS
Pada
zaman Fir’aun, terdapat sepasang suami istri, sang istri bernama Siti Masyitoh,
suami Masyitoh bernama Obed.Masyitoh merupakan hamba sahaya dari Raja Fir’aun.
sedangkan Obed berkerja membuat Piramida. Pada suatu hari saat Masyitoh sedang
menyisir rambut Taia (anak Fir’aun) Masyitoh teringat anaknya yang sedang sakit
di rumah dan dia tidak sengaja menjatuhkan sisir yang dipegangnya. Pada saat
itu juga dia tanpa sengaja mengatakan “Demi Allah, celakalah Fir’aun” di depan
Taia, lalu Taia menanyakan siapa Allah itu, Masyitohpun menjawab Allah adalah
Tuhan semesta alam, mendengar perkataan itu Taiapun mengatakan kepada Fir’aun
apa yang di katakan Masyitoh. Mendengar perkataan itu Fir’aun pun marah besar
dan memerintahkan orang untuk menjemput Masyitoh. Di rumah Masyitoh, Obed sang suami menahan
Orang utusan Raja Fir’aun untuk membawa Masyitoh, dan akhirnya Masyitoh, Obed
dan Itamar anaknya yang masih kecil dibawa ke Istana Raja Fir’aun. Di sana
Masyitoh dipinta untuk menyatakan bahwa Tuhannya adalah Raja Fir’aun, jika
tidak Masyitoh akan dimasukan ke Kuali besar yang berisi Timah panas.
Masyitohpun berkata bahwa tiada Tuhan selain Allah. Sesuai degan janjinya, Raja
Fir’aunpun memasukkan Masyitoh serta semua keluarganya ke dalam penggorengan
yang berisi timah panas.
Begitulah
Masyitoh, imannya tak tergoyahkan, mereka tidak berpaling dari akidah beriman
kepada Allah, meskipun mereka sekeluarga harus mengorbankan nyawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar