Sabtu, 06 April 2013

Contoh Sinopsis Masyitoh


1.  Judul Buku             : Masyitoh
2.  Nama Pengarang    : Ajip Rosidi
3.  Nama Penerbit       : Pustaka Jaya
4.  Ukuran Buku         : -
5.  Kover Buku           : Warna            : Hijau, Merah, Putih, dan Hitam
                                      Gambar         : ilustrasi Obed dan Siti Masyitoh dimasak di atas tungku api
6.  Tahun Penerbit       : 2007
7.  Informasi Cetakan : -
8.  Tebal Buku             : 144 Halaman
9.  Editor                     : -
10.Kata Pengantar      :
11.Daftar isi                :
12.Komentar               : -


SINOPSIS

            Pada zaman Fir’aun, terdapat sepasang suami istri, sang istri bernama Siti Masyitoh, suami Masyitoh bernama Obed.Masyitoh merupakan hamba sahaya dari Raja Fir’aun. sedangkan Obed berkerja membuat Piramida. Pada suatu hari saat Masyitoh sedang menyisir rambut Taia (anak Fir’aun) Masyitoh teringat anaknya yang sedang sakit di rumah dan dia tidak sengaja menjatuhkan sisir yang dipegangnya. Pada saat itu juga dia tanpa sengaja mengatakan “Demi Allah, celakalah Fir’aun” di depan Taia, lalu Taia menanyakan siapa Allah itu, Masyitohpun menjawab Allah adalah Tuhan semesta alam, mendengar perkataan itu Taiapun mengatakan kepada Fir’aun apa yang di katakan Masyitoh. Mendengar perkataan itu Fir’aun pun marah besar dan memerintahkan orang untuk menjemput Masyitoh.                         Di rumah Masyitoh, Obed sang suami menahan Orang utusan Raja Fir’aun untuk membawa Masyitoh, dan akhirnya Masyitoh, Obed dan Itamar anaknya yang masih kecil dibawa ke Istana Raja Fir’aun. Di sana Masyitoh dipinta untuk menyatakan bahwa Tuhannya adalah Raja Fir’aun, jika tidak Masyitoh akan dimasukan ke Kuali besar yang berisi Timah panas. Masyitohpun berkata bahwa tiada Tuhan selain Allah. Sesuai degan janjinya, Raja Fir’aunpun memasukkan Masyitoh serta semua keluarganya ke dalam penggorengan yang berisi timah panas.
            Begitulah Masyitoh, imannya tak tergoyahkan, mereka tidak berpaling dari akidah beriman kepada Allah, meskipun mereka sekeluarga harus mengorbankan nyawa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar