Malam begitu sepi…
Detak-detik jantungku berderai berirama
Bernada sopran memecah keheningan
Keheningan ini yang tak kunjung usai
Malam begitu sunyi…
Seakan menambah resah getirnya perasaan
Kucoba menyibak kelam, kucoba merangkai kalam
Namun aku terbuai dalam romansa kepedihan
Malam begitu mencekam…
Ambigu hasratku yang terus membumbung
Menggelegar hebat menyeruak tak terperi
Menyusut hilang ditelan amukan harap
Taukah kau disini aku berlinang air mata?
Taukah kau disini aku diamuk bencana?
Taukah kau disini aku mati merindu?
Taukah kau?
Taukah kau?
Tidak!
Kau takkan pernah tau!
Malam begitu menusuk…
Mungkin bayangmu yang tersisa,
Dapat menghantar secerca harap
Mungkin bayangmu yang tertinggal,
Dapat menyambung doaku ke surga
Mungkinkah elegi ini berakhir?
Malam ini,
Pada sebuah ranjang
Ingin kuutarakan kepadamu,
Aku merindumu…
(3 Nov 2012)
Detak-detik jantungku berderai berirama
Bernada sopran memecah keheningan
Keheningan ini yang tak kunjung usai
Malam begitu sunyi…
Seakan menambah resah getirnya perasaan
Kucoba menyibak kelam, kucoba merangkai kalam
Namun aku terbuai dalam romansa kepedihan
Malam begitu mencekam…
Ambigu hasratku yang terus membumbung
Menggelegar hebat menyeruak tak terperi
Menyusut hilang ditelan amukan harap
Taukah kau disini aku berlinang air mata?
Taukah kau disini aku diamuk bencana?
Taukah kau disini aku mati merindu?
Taukah kau?
Taukah kau?
Tidak!
Kau takkan pernah tau!
Malam begitu menusuk…
Mungkin bayangmu yang tersisa,
Dapat menghantar secerca harap
Mungkin bayangmu yang tertinggal,
Dapat menyambung doaku ke surga
Mungkinkah elegi ini berakhir?
Malam ini,
Pada sebuah ranjang
Ingin kuutarakan kepadamu,
Aku merindumu…
(3 Nov 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar