Assalamualaikum
Wr. Wb
Yang
terhormat, Bapak Endang Ferianto selaku Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1
Yang
saya sayangi, teman-teman XII IPA 1
Marilah kita panjatkan puja dan
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita sehingga dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat
walafiat. Tak lupa kita ucapkan sholawat serta salam atas junjung kita Nabi
besar Muhammad SAW.
Teman-temanku yang berbahagia,
Beberapa waktu yang lalu kita menonton
di televisi bahwa telah terjadi tabrakan maut hingga menewaskan orang yang
dilakukan oleh anak Bapak Menteri Hatta Rajasa, sebelumnya kita juga melihat berita
yang menceritakan tentang kecelakaan tunggal di Tugu Tani, Jakarta yang
menyebabkan 9 orang tewas. Setelah diselediki, penyebab terjadinya kecelakaan
di Tugu Tani itu adalah si sopir memakai obat-obatan terlarang jenis ekstasi.
Telah kita ketahui bahwa banyak remaja Indonesia yang telah terjerumus dalam
lingkaran setan tersebut. Tak hanya dipakai oleh orang-orang dewasa, remaja
usia SMP dan SMA pun ikut menjadi pemakai barang haram tersebut.
Kenyataan
miris ini mungkin menghentakkan kita semua, khususnya dunia pendidikan. Kenyataan
tersebut harusnya menjadi catatan penting bahwa dunia pendidikan di negeri ini
sedang menghadapi sebuah ancaman besar yaitu jeratan narkoba yang setiap saat
bisa menghancurkan masa depan anak bangsa ini. Ironisnya kita seakan menutup
mata dan telinga, tak peduli dengan kondisi riil yang sangat memprihatinkan
ini. Kita tak boleh hanya menunggu, berharap pemerintah menyelesaikan persoalan
ini meskipun pemerintah mempunyai Badan Narkotika Nasional. Seharusnya kita
juga harus bisa berperan aktif untuk menanggulangi dan menghalau ancaman bahaya
narkoba. Mungkin dalam benak kita bertanya, kenapa remaja tersebut bisa memakai
barang tersebut? Faktor apa yang melatarbelakangi trend pemakaian narkoba di
kalangan remaja?
Teman-teman,
Ada
banyak faktor yang melatarbelakangi pemakaian narkoba di kalangan remaja. Pertama,
hilangnya makna hidup. Mereka ingin selalu dianggap eksis di tengah pergaulan,
sehingga seringkali mengikuti trend serta gaya hidup lingkungan tempat mereka
bergaul, yang belum tentu berpijak pada prinsip yang baik. Mereka khawatir
terisolasi dari dunia pergaulan, ketika tetap berpegang teguh pada
aturan-aturan normatif, serta memeluk erat nilai-nilai tradisional.
Kedua,
minimnya komunikasi dalam keluarga maupun di tengah masyarakat sekitar. Hal
negatif dari hubungan antarmanusia yang tidak harmonis akan melahirkan rasa
sepi, sendiri, meski mereka berada di tengah keramaian. Apabila hal ini
dibiarkan berlarut-larut akan berdampak buruk bagi perkembangan mental dan jiwa
mereka. Dalam kondisi demikian, siapapun akan rentan untuk terjerumus ke dalam
perilaku negatif.
Ketiga,
munculnya rasa bosan menjalani hidup. Gabungan dari hilangya makna hidup serta
hubungan interpersonal yang tidak lagi hamonis mengakibatkan para pelajar yang
masih usia remaja mengalami tekanan batin berupa rasa bosan. Pada akhirnya,
rasa bosan ini membawa mereka untuk lari dari kenyataan hidup yang dihadapinya.
Mungkin
solusi dari semua faktor-faktor tersebut adalah pendekatan. Pendekatan dari
aspek agama, pendekatan psikologis maupun pendekatan sosial. Dari aspek agama,
kepada yang belum mencoba narkoba, kita bisa
menanamkan ajaran agama yang mereka anut. Agama apa pun, tidak ada yang
menghendaki pemeluknya untuk merusak dirinya, masa depannya, serta
kehidupannya. Setiap agama mengajarkan pemeluknya untuk menegakkan kebaikan,
menghindari kerusakan, baik pada dirinya, keluarganya, maupun lingkungan
sekitarnya. Sedangkan bagi mereka yang sudah terlanjur masuk dalam kubangan
narkoba, hendaknya diingatkan kembali nilai-nilai yang terkandung di dalam
ajaran agama yang mereka yakini. Dengan jalan demikian, diharapkan ajaran agama
yang pernah tertanam dalam benak mereka mampu menggugah jiwa mereka untuk
kembali ke jalan yang benar.
Dengan
pendekatan tersebut, diharapkan mampu menggerakkan hati para pelajar untuk
tidak larut dalam trend pergaulan yang menyesatkan. Dan bagi mereka yang sudah
tercebur ke dalam dunia narkoba, melalui beberapa pendekatan tersebut,
diharapkan dapat kembali sadar akan arti penting kehidupan ini, yang amat
sayang jika digadaikan dengan kesenangan yang sesaat.
Maka
dari itu, janganlah kita mendekati narkoba di saat keadaan yang mepet
sekalipun. Marilah kita rangkul teman-teman kita yang sudah terlanjur masuk
dalam lingkaran narkoba untuk bangkit keluar dari jerat narkoba.
Demikian
yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar