Minyak
Bumi
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum,
dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai
emas hitam,adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah
terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak
bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar
seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Komposisi
Komponen kimia dari minyak bumi
dipisahkan oleh proses distilasi, yang kemudian, setelah diolah lagi, menjadi
minyak tanah , bensin, lilin, aspal, dll. Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon,
senyawaan hidrogen dan karbon. Empat alkana teringan - CH4 (metana),
C2H6 (etana), C3H8 (propana), dan C4H10
(butana) - semuanya adalah gas yang mendidih
pada -161.6 °C, -88.6 °C, -42 °C, dan -0.5 °C, berturut-turut (-258.9°, -127.5°,
-43.6°, dan +31.1° F). Rantai dalam wilayah C 5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap,
nafta jernih.
Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut,
cairan pencuci kering (dry clean), dan produk cepat- kering lainnya. Rantai
dari C6H14 sampai C12H26 dicampur
bersama dan digunakan untuk bensin. Minyak tanah terbuat dari rantai di wilayah
C 10 Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat (termasuk Vaseline®) berada di
antara C16 sampai ke C20. Rantai di atas C 20
berwujud padat, dimulai dari "lilin,
kemudian tar, dan bitumen aspal. Titik
pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius:
-minyak eter: 40 - 70 °C (digunakan
sebagai pelarut)
-minyak ringan: 60 - 100 °C (bahan bakar
mobil)
-minyak berat: 100 - 150 °C (bahan bakar
mobil)
-minyak tanah ringan: 120 - 150 °C
(pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga)
-kerosene: 150 - 250 °C (bahan bakar
mesin jet) minyak gas: 250 - 350 °C (minyak diesel /pemanas)
-minyak pelumas: > 300 °C (minyak
mesin)
-sisanya: tar, aspal, bahan bakar residu
Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak
adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi
berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut bumi.
Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah.
Kegunaan
Di Indonesia, minyak bumi yang diolah
banyak digunakan sebagai Bahan bakar minyak atau BBM, yang merupakan salah satu
jenis bahan bakar yang digunakan secara luas di era industrialisasi. Ada
beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, di antaranya adalah:
-Minyak tanah rumah tangga
-Minyak tanah industri
-Pertamax Racing
-Pertamax
-Pertamax Plus
-Premium
-Bio Premium
-Bio Solar
-Pertamina DEX
-Solar transportasi
-Solar industri
-Minyak diesel
-Minyak bakar
Di Indonesia, harga BBM sering mengalami
kenaikan disebabkan alasan pemerintah yang ingin mengurangi subsidi. Tujuan
dari pengurangan tersebut dikatakan adalah agar dana yang sebelumnya digunakan untuk
subsidi dapat dialihkan untuk hal-hal lain seperti pendidikan dan pembangunan
infrastruktur . Di sisi lain, kenaikan tersebut sering memicu terjadinya
kenaikan pada harga barang-barang lainnya seperti barang konsumen, sembako dan
bisa juga tarif listrik sehingga selalu ditentang masyarakat. Negara penghasil
minyak bumi terbesar (Diurutkan berdasar jumlah produksi tahun 2006) dan total
produksi 1nya dalam juta barrel per hari 1. Arab Saudi - 10,665 2. Rusia -
9,667 3. Amerika Serikat 2 - 8,331 4. Iran - 4,148 5. Republik Rakyat Cina -
3,858 6. Meksiko - 3,707 7. Kanada - 3,288 8. Uni Emirat Arab - 3,0 9.
Venezuela - 2,803 10. Norwegia - 2,786 11. Kuwait - 2,675 12. Nigeria - 2,443
13. Brasil - 2,166 14. Aljazair - 2,122 15. Irak - 2,008 (Diurutkan berdasar
jumlah yang diekspor di 2006) dan total ekspor dalam juta barrel per hari
Eksplorasi
Minyak Bumi
Eksplorasi atau pencarian minyak bumi
merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan beberapa bidang kajian kebumian
dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang
yang menguasai ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas
pencarian hidrokarbon tersebut. Perlu diketahui bahwa minyak di dalam bumi
bukan berupa wadah yang menyerupai danau, namum berada di dalam pori-pori batuan
bercampur bersama air. Ilustrasinya seperti gambar di bawah ini
Kajian
Geologi
Secara ilmu geologi, untuk menentukan
suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang
harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah
tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:
-Batuan Sumber (Source Rock)
Yaitu batuan yang menjadi bahan baku
pembentukan hidrokarbon. biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini
adalah serpih. batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang
didapat dari cangkang - cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon
inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia
hidrokarbon.
-Tekanan dan Temperatur
Untuk mengubah fosil tersebut menjadi
hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur
ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi rantai
hidrokarbon.
-Migrasi
Hirdokarbon yang telah terbentuk dari
proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki
nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan
tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak
terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting
untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.
-Reservoar
Adalah batuan yang merupakan wadah bagi
hidrokarbon untuk berkumpul dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya
adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori
yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena
pada batuan inilah minyak bumi di produksi.
-Perangkap (Trap)
Sangat penting suatu reservoar di
lindungi oleh batuan perangkap. Tujuannya agar hidrokarbon yang ada di
reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika perangkap ini tidak ada
maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya
akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon
terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi.
Kajian geologi merupakan kajian
regional, jika secara regional tidak memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon
maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka
daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas bumi.
Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih
lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan
pada langkah berikutnya.
Kajian
Geofisika
Setelah kajian secara regional dengan
menggunakan metoda geologi dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi
hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika . Pada
tahapan ini metoda - metoda
khusus digunakan untuk mendapatkan data
yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya
untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran
merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini penting
sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki sifat – sifat sebagai
batuan sumber, reservoar, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak
penting dalam artian hidrokarbon. Metoda- metoda ini menggunakan prinsip-prinsip
fisika yang digunakan sebagai aplikasi
engineering.
Metoda tersebut adalah:
1. Eksplorasi seismik Ini adalah
ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. Kajiannya meliputi daerah yang
luas. Dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan di dalam bumi.
2. Data resistivity Prinsip dasarnya
adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi oleh fluida. Fluida ini bisa berupa
air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida di dalam batuan salah satunya
dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki
nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai
resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa membedakan
resistan
rendah dan resistan tinggi, bukan jenis
fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar
analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida di dalam batuan daerah tersebut
sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang
kita miliki.
3. Data porositas 4. Data berat jenis
Data berat jenis Data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan
bantuan bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini
akan menggambarkan berat jenis
batuan. Dapat kita bandingkan bila pori
batuan berisi air dengan batuan berisi hidrokarbon akan mempunyai berat jenis
yang berbeda
Daftar
ladang minyak di Indonesia
Berikut adalah daftar ladang minyak yang
jumlah cadangan minyak yang tertera dinyatakan dalam satuan barrel.
Indonesia
Sumatra
1. Rantau, Aceh
2. Lepas pantai Langsa, Aceh
3. Duri, Riau
4. Dumai, Riau
5. Minas, Riau (~10 miliar, gabungan
dari lading minyak Duri, Dumai, dan Minas)
6. Kotabatak, Riau
7. Bekasap, Riau
8. Zamrud, Riau
9. Petani, Riau
10. Ampuh, Riau
11. Petapahan, Riau
12. Pedada, Riau
13. Balam, Riau
14. Bangko, Riau
15. Tg. Jabung, Jambi (berpotensi
memiliki jutaan)
16. Ramba, Sumatra Selatan
17. Suban, Sumatra Selatan
Jawa dan Bali
1. Lepas pantai sebelah utara Jawa Barat
2. Tambun,Bekasi, Jawa Barat (13 juta)
3. Cilamaya, Karawang , Jawa Barat
4. Subang, Jawa Barat
5. Jatibarang,Jawa barat
6. Lepas pantai Laut Jawa , Jawa barat
7. Lepas pantai Kepulauan Seribu, Jakarta
8. Cepu, Jawa Tengah (600 juta – 1,4
miliar barel)
Kalimantan , Sulawesi , Maluku , dan
Papua
1. Badak, Kalimantan Timur
2. Delta Mahakam , Kalimantan Timur
3. Lepas pantai Selat Makasar
4. Banggai, Sulawesi Tengah (20 juta)
5. Donggi, Sulawesi Tengah (70 juta)
6. Tiaka, Sulawesi Tengah (110 juta)
7. Salawati, Papua (83 juta)
Di Indonesia, ada beberapa Perusahan minyak
bumi di Indonesia yang sudah banyak manfaatnya dan sangat berpengaruh
diantaranya Medco Energi, Pertamina, dan VICO Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar