Rabu, 31 Mei 2017

Bingung




Akhir-akhir ini aku sering kebingungan
Dadaku sering terasa sesak seolah tak ada lagi asupan oksigen. Elemen dengan berat molekul 16 itu seolah lenyap, enggan masuk menyusuri tenggorokan lalu bertukar di Alveoli, atau mungkin sedari awal ketika lewat di depan hidungku, sudah tak lagi terdeteksi.

Aku bertambah bingung
Apa ini karena tulangku yang rapuh karena ceking? Seolah ada benda berat beribu ton menghimpit dadaku. Sesak, sesak sekali. Seolah Sternum yang berbagi tugas dengan Costae, tulang yang secara fisiologi melindungi organ depanku sudah tak berfungsi. Seolah fosfor dan zat kapur yang menjadi penguat tak lagi berisi.

Aku semakin bingung
Sesak semacam anemia, kekurangan darah. Aku lemas, kosong, tak bernafsu untuk berbuat sesuatu. Aku curiga jantung tak lagi menyuplai darah ke seluruh tubuhku. Entah vaskuler-vaskuler itu beku. Entah arteri sudah bingung ingin mendistribusi darah kemana. Entah tak lagi bisa mengalir karena ventrikel sudah berhenti memompa.

Bingung
Seketika aku terbayang engkau. Aku masih saja sesak. Aku tersadar sesakku bukan karena kacaunya sistem respirasi. Bukan karena lemahnya tulangku akibat melenceng dari osteologi. Bukan karena kardiovaskularku mati, sehingga darah yang merah menjadi lelah tak mengarah ke semua sisi. 

Wajahmu masih terbayang
Ada satu benda yang sedari awal diam, dingin, tak terfikirkan namun ia sudah remuk, redam, pecah, patah, tak lagi berkeping, namun mendebu, menjadi partikulat sangking hancurnya.. ialah hati.. sebab/akibat sesakku yang sebenarnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar